Foto: Wasekjen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Malang, Alfi Nurhidayat.
MALANG – Digitalisasi menjadi hal penting dalam kegiatan internalisasi perkaderan Muhammadiyah. Dengan digitalisasi, diharapkan terlahir berbagai inovasi yang adaptif menghadapi kemajuan teknologi kekinian.
Pentingnya digitalisasi ini banyak ditekankan saat Baitul Arqom yang digelar Majelis Pendidikan Kader (MPK) PD Muhammadiyah Kabupaten Malang di SMK Muhammadiyah 3 Singosari, Sabtu (20/11/2021).
Kegiatan Baitul Arqam Muhammadiyah kali ini diadakan di zona IV Kabupaten Malang, dan diikuti peserta perwakilan PCM dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Mereka adalah kader persyarikatan Muhammadiyah dari 10 kecamatan, meliputi Kecamatan Lawang, Singosari, Pakis, Jabung, Tumpang, Poncokusumo, Karangploso, Pujon, Ngantang dan Kasembon.
Wasekjen PDM Kabupaten Malang, Alfi Nurhidayat, menekankan pentingnya digitalisasi perkaderan di Muhammadiyah sebagai wujud improvisasi dan inovasi menghadapi era disrupsi. Menurutnya, dunia saat ini tengah memasuki era disrupsi teknologi digital, termasuk di Indonesia.
“Disrupsi digital adalah fenomena terjadinya inovasi dan perubahan besar-besaran secara fundamental karena hadirnya teknologi digital,” kata Alfi Nurhidayat dalam sambutannya.
Karena itu, lanjutnya, menjadi penting untuk dilakukan terobosan dan inovasi perkaderan di Muhammadiyah.
“Ke depan perlu ada digitalisasi perkaderan sebagai improvisasi dan inovasi perkaderan di Muhammadiyah,” tandasnya.
Ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) Kota Batu ini juga menambahkan, kurikulum perkaderan di Muhammadiyah juga perlu diintegrasikan secara interconnected di era digital saat ini.
Menurutnya hal tersebut dapat memberikan dampak positif untuk meneguhkan ideologi Muhammadiyah dan nilai-nilai Pancasila di tengah situasi global.
Baitul Arqam Amal Usaha Muhammadiyah yang diadakan MPK PDM Kabupaten Malang ini sendiri menurutnyan sebagai wujud konsisten Muhammadiyah dalam mempersiapkan calon-calon generasi atau pemimpin masa depan. [zal/amn]