Bagikan KIP di SMK Mutu, Presiden Jokowi Minta Bantuan Tidak untuk Beli Pulsa

Inspirasicendekia.com, MALANG.KAB – Presiden RI Joko Widodo hadir tengah siswa dan guru di Kabupaten Malang di SMK Muhammadiyah 7 (SMK Mutu) Gondanglegi, Sabtu (3/6). Presiden Jokowi hadir dalam acara penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 1.539 siswa yatim/panti dan dari keluarga kurang mampu.

Sejumlah KIP yang dibagikan ini terdiri dari 300 KIP untuk pelajar SD, 300 kartu untuk SMP, 191kattu untuk SMA, 400 bagi pelajar SMK, dan 100 kartu bagi warga belajar Paket A. Nilai bantuan bagi pemegang KIP adalah masing-masing Rp 500 ribu/tahun untuk siswa SD, Rp 750 ribu/tahun bagi SMP, dan Rp 1 juta bagi siswa SMA/SMK.

Sekitar jam 11.00 lebih, Presiden Jokowi tiba di SMK Mutu. Iring-iringan kendaraan presiden dan pejabat yang mendampingi disambut dengan lambaian bendera merah-putih oleh siswa-siswi SMK Mutu yang sejak pagi sudah berbaris di sepanjang jalan menuju SMK Mutu.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Muhadjir Efendi MA mengawali sambutan sebelum Presiden Joko Widodo. Dikatakan Mendikbud, SMK Mutu termasuk sekolah yang telah memenuhi standard revitalisasi SMK sesuai Inpres No 9/2016, sehingga layak menjadi SMK Rujukan.

“SMK Mutu diharapkan menjadi sekolah rujukan bagi SMK-SMK di Malang Raya yang akan direvitalisasi pada 2017. Tahun ini, ada 219 SMK se Indonesia yang menjadi sasaran revitalisasi,” terang Muhadjir, Sabtu (3/6).

Sementara itu, pada acara yang dipusatkan di lapangan komplek Titanium Building SMK Mutu ini, Presiden Joko Widodo lebih banyak berdialog langsung dengan sejumlah pelajar yang sudah menunggunya sejak pagi. Seprti biasa, Jokowi pun mengajak pelajar tanya jawab dan memberi hadiah sepeda gunung untuk pertanyaan yang berhasil dijawab.

Ilustrasi

Presiden Jokowi mengawali sambutannya dengan meminta seluruh pelajar mengangkat tangan dan menunjukkan KIP yang sudah didapat. Jokowi kemudian menegaskan tentang pentingnya memanfaatkan KIP demi membantu kelangsungan pendidikan anak-anak Indonesia.

“Dana bantuan KIP harus digunakan untuk kepentingan yang menunjang kebutuhan pendidikan. Kalau nanti, dana KIP untuk membeli pulsa maka akan dicabut. Setuju?,” demikian Jokowi mengajak pelajar berjanji bersama.

Jokowi mengungkapkan, jika hasil evaluasi bantuan PIP bagus, makan tahun depan dimungkinkan tetap diberika. Bahkan, lanjutnya, bantuan bisa ditambah jika APBN cukup leluasa dan memadai jumlahnya. [min]

Foto ilustrasi kabar24.com

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *