Inspirasicendekia.com, SABTU, 19 Agustus 2017, menjadi tanggal bersejarah lahirnya komunitas maya yang bernaung di Persyarikatan Muhammadiyah. Dalam acara Temu NetizMu yang digelar di kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), para netizen komunitas ini pun bersepakat mendeklarasikan CyberMu 1912.
Komunitas para natizen ini merupakan anggota Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Persyarikatan Muhammdiyah di seluruh Indonesia. Selama ini, mereka menjadi pengelola portal yang terafiliasi dan berjejaring dalam Jaringan Media Muhammadiyah.
Temu Netizen Muhammadiyah se-Indonesia di UMY ini akhirnya menghasilkan kesepakatan bersama tentang kode etik Netizmu sebagai kode etik komunitas bermedia sosial persyarikatan Muhammadiyah. Pada saat bersamaan juga dideklarasikan CyberMu 1912 dengan koordinator nasional Mustafa Nahrawardaya.
Mustofa Nahrawardaya, sebagai inisiator Temu Netismu menegaskan, keberadaan CyberMu 1912 ini diharapkan dapat berperan ganda, baik dalam memberikan klarifikasi atas berbagai pemberitaan yang menyudutkan persyarikatan maupun mengkabarkan tentang gagasan-gagasan kebangsaan dan ke-Indonesiaan Berkemajuan.
Dikatakan sebelumnya, bahwa posisi persyarikatan kita saat ini adalah bertahan karena musuh kita ternyata banyak. Karena itu, lanjutnya, harus kita ubah menjadi bertahan sekaligus bisa menyerang dengan gagasan yang benar-benar mencerahkan.
“Kami berharap pertemuan hari ini menghasilkan sebuah gerakan yang terstruktur dan masif dalam konteks jihad digital,” lanjut Mustofa yang juga anggota MPI PP Muhammadiyah ini.
Sebelum dideklarasikan, dalam kegiatan tersebut dilakukan rapat komisi yang terdiri dari komisi rencana tindak lanjut, komisi struktur dan organisasi serta juga komisi kode etik Netizmu.
Peserta Temu NetizMu se-Indonesia ini juga diberi paparan oleh praktisi medsos yang juga wakil ketua LIK PWM Jawa timur Zainal Arifin yang menjadi salah satu narasumber. Pria yang akrab dipanggil Buyasorta banyak menyampaikan bagaimana membuat portal web dan mengelolanya dengan efektif. [min]