MALANG.KAB, inspirasicendekia.com – Kepengurusan KONI Kabupaten Malang periode 2016-2020 memiliki tekad kuat mengangkat prestasi olahraga lebih baik lagi. Tahun pertama kepengurusan, penataan dan penguatan internal menjadi fokus untuk menjadi modal pencapaian prestasi mendatang.
Mengawali penguatan internal tersebut, salah satunya dilakukan dengan menggelar Rakor pengurus KONI bersama pengurus kabupaten (Pengkab) semua cabor yang ada, di ruang rapat paripurna DPRD Kabupaten Malang, Sabtu (30/7/2016). Rakor ini difokuskan untuk menghasilkan sejumlah program 2016, puslat, pembinaan usia dini, peringatan Haornas dan Porkab VI/2016.
“Hasil rakor nantinya juga untuk menopang semua program dan kegiatan KONI tahun-tahu berikutnya. Pada 2016 ini, program kami hanya melanjutkan program lama,” terang Ketua umum KONI Kabupaten Malang, Asyari SE.
Ditegaskan, fokus pada prestasi tetap dilakukan. Hanya, lanjut Asyari, kepengurusan KONI periode ini mentargertkan prestasi Kabupaten Malang naik dalam posisi tiga besar. Apalagi, dari evaluasi hasil lima kali porprov, trend prestasi atlet cenderung naik, didukung potensi atlet usia dini yang juga semakin baik.
“Upaya KONI periode ini adalah mencapai target umum tiga besar Jatim. Atlet yang ada saat ini konsentrasinya akan terus diberi puslat, khususnya atlet potensial proyeksi medali,” tandasnya.
Agar target terwujud, kekuatan internal kepungurusan cabor mutlak harus dikelola dengan baik dengan penguatan tata kelola dan pembinaan cabor sehat. Saat ini, pihaknya tengah menyelesaikan proses audit cabor dan inventarisasi fasilitas cabor yang berstatus pinjam pakai. Dari hasil audit dan inventarisasi, dapat dilihat kelayakan sarpras, kebutuhan cabor, termasuk pertanggungjawabannya.
“Kami bekerja sama dengan tim audit independen. Tata kelola pengkab harus clean and clear pada 43 cabor yang ada. Soal alat dan sarpras, yang diperhatian kelayakan. Kalau harus dilakukan pengadaan baru, harus tepat sasaran berdasarkan hasil audit,” beber Asyari didampingi sejumlah wakil ketua lainnya.
Terpisah, ketua Komisi B DPRD Kusmantoro Wiododo berharap, pembinaan atlet dini potensial harus mendapat perhatian khusus, termasuk sekolahnya sehingga tidak berpindah ke daerah lain. Pihaknya akan meminta Diknas untuk lebih memberikan fasilitas khusus dan memprioritaskan anak sekolah berprestasi olahraga.
Pembinaan atlet, lanjut Widodo, sangat membutuhkan anggaran yang cukup. Menurutnya, prestasi atlet juga dipengaruhi pelatih, sehingga kebutuhan pelatih dan puslat juga perlu diperhatikan. Jangan sampai karena iming-iming tambahan insentif kurang akhirnya pemilih lebih memilih melatih di tempat lain.
Karena itu pula, ia berjanji mengusulkan pembahasan anggaran tambahan untuk lebih mendorong meningkatnya prestasi olahraga.
“Harapan saya pada pengurus KONI, tetap bisa mencapai prestasi tanpa ada transaksi,” tegasnya.
Pewarta: Choirul Ameen