MALANG – Atensi pada upaya percepatan penurunan stunting terus digeber di daerah-daerah di Jawa Timur. Diantaranya, melalui kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana, yang dilangsungkan di Balai Ponkesdes Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Senin (16/10/2023).
Sosialisasi Bangga Kencana ini juga dilakukan bersama mitra kerja BKKBN, yakni Anggota Komisi IX DPR RI, Krisdayanti, serta Ketua Tim Kerja Pelatihan BKKBN Pusat, Dr. Moh. Tohirin Hasan. Turut mendampingi, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Malang, Aniswaty Aziz.
Dalam paparannya, Ketua Tim Kerja Pelatihan BKKBN, Tohirin Hasan mengungkapkan, perlu upaya dan kemitraan strategis agar keluarga di Indonesia benar-benar memahami resiko stunting dan masalah lainnya.
Dengan kemitraan BKKBN menggandeng Komisi IX ini, lanjutnya, diberikan sosialisasi langsung ke daerah-daerah. Sehingga, informasi sekaligus edukasi program Bangga Kencana bisa diterima seluruh lapisan masyarakat.
“Kepada warga di Kabupaten Malang ini, semua peserta sosialisasi yang kami kunjungi di beberapa tempat, pesan yang disampaikan adalah, ‘kita bersama-sama berantas stunting,” tandas Hasan.
Kepala DPPKB Kabupaten Malang, Aniswaty Aziz menambahkan, prevalensi stunting di Kabupaten Malang berdasarkan hasil Bulan Timbang tahun 2022 sebesar 7,8%. Dan, mengalami penurunan pada tahun 2023 menjadi 6,4%.
Krisdayanti yang menjadi pembicara terakhir, terus mengajak warga masyarakat memperhatikan kecukupan gizi anak, serta menjaga perilaku hidup sehat, juga tepat dalam pengasuhan anak.
Menurutnya, target penurunan stunting nasional adalah 14% di tahun 2024. Dan, Presiden RI Joko Widodo, juga sudah mengeluarkan Perpres terkait Percepatan Penurunan Stunting, yang harus juga diupayakan di semua daerah.
“Pemerintah selalu hadir untuk masalah kesehatan rakyat dan mendukung terwujudnya program kesejahteraan keluarga. Terkhusus percepatan penurunan stunting, selain BKKBN tanggung jawabnya juga semua pihak,” demikian Krisdayanti. [amn]