Makin dekatnya era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) membuat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya berinisiatif melakukan penajaman pemikiran tentang pentingnya MEA. Tak tanggung tanggung, Kamis (10/12), FISIP UB menggandeng Universitas Malaya Malaysia.
Kerja sama dua kampus ini dilakukan dengan mengadakan seminar bilateral yang dilangsungkan di auditorium Fakultas Sastra dan Ilmu Sosial Universitas Malaya Malaysia. Dalam seminar bertema “The Future of Indonesia-Malaysia Relations Towards Asean Economic Community: Implications, Challenge and Opportunities” ini, kedua belah pihak mengadakan saling tukar pikiran terutama tentang hubungan Indonesia dan Malaysia.
Lima pembicara dari kedua Universitas mencoba memberikan pendapat tentang potensi hubungan Indonesia-Malaysia saat MEA diberlakukan. Dua pembicara dari FISIP UB adalah Mochamad Diaz Alichsan, Mahasiswa HI UB dan Yusli Effendi selaku Sekretaris Jurusan HI UB. Sementara dari pihak Universitas Malaya menampilkan tiga pembicaranya.
Beberapa tema dibahas pada seminar kali ini seperti tragedi asap di Indonesia yang membuat beberapa sektor di Malaysia terpengaruh, persoalan HAM di ASEAN, perkembangan ekonomi Negara ASEAN dan demitologis hubungan Indonesia dan Malaysia.
Pasca kegiatan ini, FISIP UB berencana akan mengundang Dekan Fakultas Sastra dan Ilmu Sosial Universitas Malaya Malaysia untuk memberikan kuliah tamu di Universitas Brawijaya Malang. Sekaligus untuk melanjutkan pembicaraan tentang kemungkinan bentuk kerjasama yang akan dilakukan FISIP UB dan Universitas Malaya.
Pewarta: Choirul Ameen