Inspirasicendekia.com, MALANG – Pihak Rektorat Universitas Negeri Malang (UM) akhirnya menyatakan klarifikasi atas kejadian yang dikeluhkan mahasiswa baru (maba) saat mengikuti kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2017, Selasa 15 Agustus 2017. Dalam keterangan persnya Rabu (16/8) siang, Rektorat pun meminta maaf atas kejadian yang dianggap merugikan maba tersebut.
Klarifikasi ini diwaikili Wakil Rektor III Syamsul Hadi, ketua panitia PKKMB 2017 Dardiri dan Koordinator Pengawas PKKMB Asep Sunandar. Dalam keterangannya kepada wartawan, pihak UM menjelaskan kronologi kejadian Selasa (15/8) sore dari awal hingga akhir dan penyebab maba muslim tidak bisa menjalakan kewajiban ibadah salat ashar.
Diungkapkan Asep Sunandar, pada jam 13.00 WIB kegiatan PKKMB di Graha Cakrawala selesai, selanjutnya maba dipersilahkan makan dan salat sesuai halnya jadwal yang sudah diposting di laman pkkmb.um.ac.id. Setelah itu, pukul 15.00 WIB dilaksanakan gladi kotor upacara 17 Agustus.
Menurutnya, pengkondisian sekitar 7.000 maba yang awalnya diperkirakan memakan waktu 30 menit ternyata tidak cukup. Sehingga yang harusnya jam 3 maba sudah ada di lapangan, namun molor hingga sekitar 45 menit baru semua maba terkondisikan berbaris.
Hingga, jam 17.00 WIB gladi upacara baru selesai dan maba dibubarkan. Akan tetapi, lanjut Asep, karena volume maba yang sangat banyak dan pintu keluar hanya satu, akhirnya banyak maba yang tidak sempat menjalankan salat ashar.
“Atas kejadian tersebut pak Syamsul Hadi (Wakil Rektor III) dan Dardiri yang waktu gladi ada di lapangan meminta maaf secara terbuka kepada maba dan orang tua serta masyarakat. Panitia bukan melarang salat, namun waktu saja yang tidak terkelola dengan baik sehingga waktu salat ashar menjadi terlewatkan,” tegas Asep Sunandar menirukan pernyataan pihak Rektorat UM, Rabu (16/8) sore.
Sebelumnya, diberitakan pihak UM menghadapi protes maba terkait pelaksanaan kegiatan PKKMB yang merugikan waktu ibadah mereka. Maba merasa terhambat waktu salat asharnya karena kegiatan di lapangan yang tak kunjung selesai sesuai jadual. [min]