Inspirasicendekia.com, MALANG – Pandai membaca apapun merupakan hal yang harus dimiliki sarjana milenial saat ini. Tak hanya kritis membaca, sarjana haruslah pandai mengenali potensi dan berbagai peluang.
“Sarjana milenial tetap harus menjaga tradisi membaca, keterampilan membaca,” demikian Dr Ahmad Junaidi, MAg, dosen Pascasarjana Universitas Raden Rahmat (Unira) Malang dalam kesempatan orasi ilmiahnya, Sabtu (11/11) siang.
Keterampilan membaca yang dimaksud Ahmad Junaidi mrncakup 5 (lima) hal. Yakni membaca kritis, membaca diri sendiri, membaca peluang, membaca kondisi sosial, dan membaca alam semesta.
Orasi ilmiah ini disampaikan dosen yang juga sekretaris Program Studi S2 Hukum Keluarga IAIN Jember saat Wisuda Mahasiswa Fakultas Ilmu Keislaman Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) yang dilangsungkan di Aula KH. Moch. Said kampus setempat, Sabtu (11/11). Wisuda kali ini merupakan yang pertama setelah meleburnya STAI Raden Rahmat Kepanjen menjadi Unira Malang.
Syaifudin Malik MPd, Dekan Fakultas Ilmu Keislaman Unira berpesan kepada mahasiswa yang diwisuda untuk tetap berpegang teguh spirit keilmuan yang selama ini diterima di kampus.
“Sarjana-sarjana Unira harus berakhlakul karimah dan berspriit khaira ummah dalam berkehidupan bermasyarakat. Teruslah perluas khidmah, karena di sinilah tingkat derajat manfaat di masyarakat akan terukur,” ungkap Gus Din sapaan akrabnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Unira Malang Hasan Abadi, MAP meminta wisudawan agar menjadikan prosesi hari ini sebagai awal perjuangan menatap masa depan lebih cerah menuju cita-cita besar Unira Malang. Yakni, ‘mewujudkan kampus Islam global dan mandiri dalam meneguhkan khaira ummah.’ [rul]