MALANG – Anggota Komisi IX DPR RI, Krisdayanti (KD) bersama jajaran BKKBN, menyampaikan sosialiasi terkait program Bangga Kencana atau Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana, di beberapa wilayah di Kabupaten Malang, sepekan terakhir.
Sosialisasi dan KIE Bangga Kencana bersama Mitra Kerja di Balai Desa Sidorejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Minggu (15/10 2023).
Anggota Komisi IX DPR RI, Krisdayanti, hadir dan turut memberi sosialisasi langsung di depan warga masyarakat setempat. Turut mendampingi, Dra Maria Ernawati, MM (Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur), dan Dr. Tohirin Hasan (Ketua Tim Kerja Pelatihan BKKBN).
Dalam kesempatan ini, Krisdayanti banyak menyampaikan dukungan pemerintah pada ketahanan dan kesejahteraan keluarga, juga pada upaya percepatan penuntasan stunting.
KD juga mendorong kerja sama banyak pihak untuk turut andil dalam upaya percepatan penuntasan stunting.
“BKKBN memang yang didapuk Presiden Joko Widodo untuk menurunkan prevalensi stunting hingga 14 persen pada 2024 nanti. Tetapi, percepatan stunting tonggaknya (tanggung jawab) tidak bisa dari satu instansi saja, harus juga didukung berbagai pihak lintas pemangku kepentingan,” tandas Krisdayanti, Minggu (15/10) siang.
Sosialisasi dan paparan edukasi juga disampaikan narasumber lain, Tohirin Hasan dan Maria Ermawati. Dalam kesempatan ini, juga ada sesi tanya jawab, dengan sejumlah perwakilan peserta.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ermawati mengungkap, secara khusus program percepatan stunting dilakukan BKKBN melalui pendekatan berbasis keluarga. Diantaranya, melakukan pembangunan keluarga (Bangga), yang mencakup pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
Cara yang dilakukan, lanjutnya, dengan fokus peningkatan kualitas hidup mulai anak, remaja, hingga lansia. Juga, pemberdayaan keluarga rentan melalui perlindungan dan bantuan serta peningkatan kualitas lingkungan keluarga.
Menurut Ermawati, penguatan fungsi keluarga juga harus ditekankan. Diantaranya, keluarga sebagai fungsi perlindungan, ekonomi, dan fungsi reproduksi.
“Sesuai Rencana Aksi Nasional, percepatan penurunan stunting difokuskan dengan pendekatan keluarga beresiko. Ini dilakukan dengan pendampingan keluarga, pendampingan catin dan pasangan usia subur, hingga surveilans keluarga beresiko stunting,” jelasnya. [amn]