inspirasicendekia.com, MALANG – Awal pekan ini dipastikan mulai dijalankan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Siswa SD dan SMP di Kabupaten Malang secara terbatas dimasukkan sekolah dengan penjadualan yang diatur sedemikian rupa.
Semua SD di wilayah kecamatan Turen misalnya, dipastikan siap masuk sekolah terbatas dengan berbagai penyesuaian antisipasi. Ini menyusul sudah dilakukannya monitoring pihak Dinas Pendidikan ke sejumlah sekolah sampel belum lama ini.
Kepala Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Turen, Dulatip menyatakan, sudah dilakukan monitoring kesiapan SD menghadapi pembelajaran tatap muka. Monitoring ini juga melibatkan pihak satgas Covid-19 di wilayah setempat.
“Sekolah menyatakan siap dengan penyesuaian antisipasi masing-masing. Paling penting, dalam uji coba ini harus dipastikan mematuhi protokol kesehatan sebagai pembiasaan normal baru,” kata Dulatip.
Ia lalu menjelaskan, jadual masuk tatap muka hanya diperbolehkan maksimal 15 persen dari jumlah siswa tiap sekolah. Masuknya juga bisa diatur per shift, dengan interval jarak waktu tidak kurang dari 30 menit untuk mengantisipasi bertemu dan bergerombolnya siswa yang pulang dan yang mau masuk sesi berikutnya.
Kondisi berbeda didapati di sejumlah SD di wilayah kecamatan Donomulyo. Di SDN Donomulyo 1 misalnya, belum memastikan kesiapan melaksanakan uji coba sekolah tatap muka karena kondisi yang belum memungkinkan.
Seperti diakui kepala SDN Donomulyo 1, Lastono, beberapa pihak masih mengkhawatirkan kondisi yang belum aman, menyusul masih adanya kasus Covid-19 di sekitar wilayah sekolahnya. Terlebih, lanjutnya, sebagian orang tua siswa masih khawatir dan belum menghendaki anaknya masuk sekolah.
Kepastian kesiapan simulasi PTM di sekolah ini juga didasarkan monitoring Dinas Pendidikan, sesuai isian angket Daftar Periksa yang harus diisi sebelumnya oleh semua SD dan SMP se Kabupaten Malang. Monitoring kesiapan ini dilakukan dua kali, pada pekan kedua dan akhir Desember 2020 lalu.
Dari hasil evaluasi yang dilakukan, didapati mayoritas SMP menyatakan siap memasukkan siswanya. Sementara, jenjang SD masih separonya saja. Rinciannya, sejumlah 81 persen SMP siap, meningkat dibanding sebelumnya yang hanya 26 persen. Sementara, jenjang SD didapati 51 persen siap, dan sisanya menyatakan tidak siap (41,3 persen) dan masih ragu-ragu (7 persen).
Dikonfirmasi sebelumnya soal ini, Kadindik Kabupaten Malang Rachmat Hardijono menjelaskan, bukti isian Daftar Periksa kesiapan PTM semua sekolah juga diunggah, untuk disupervisi oleh Satgas atau Posko Penanganan Covid-19 setempat.
Ditegaskan Rachmat, sekolah yang tidak siap atau masih ragu-ragu tentunya tidak dapat melakukan simulasi atau uji coba pembelajaran tatap muka. Menurutnya, sebab ketidaksiapan sekolah berbeda-beda.
Akan tetapi, intinya yang belum siap karena rata-rata kesulitan melakukan kerja sama dengan fasilitas kesehatan setempat dan terdekat manakala terjadi kondisi terburuk. [amn]