Inspirasicendekia.com, MALANG – Kerjasama dengan sejumlah industri perfilman lokal semakin memantapkan prodi perfilman di SMK Muhammadiyah 5 (Malvocs) Kepanjen tahun ini. Dengan dukungan ini, kompetensi keahlian kejuruan perfilman siswa SMK ini bakal lebih linear dan berstandar industri.
“Sudah dilakukan penandatanganan MoU dengan sejumlah DuDi perfilman dan broadcast. Termasuk, dengan sejumlah production house dan bioskop.
Targetnya, hingga 20 perusahaan yang siap mendukung, dan sejumlah 10 diantaranya stasiun televisi lokal,” kata Arif Joko Suryadi, kepala SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen, Senin (23/7) siang.
Dikatakan, tahun ini SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen didukung dengan dua program pemerintah. Yakni, program Revitalisasi SMK bidang Industri Kreatif. Program ini memperkuat dan prodi baru Produksi Film sekaligus merevitalisasi program keahlian broadcast pertelivisian yang lebih dulu ada.
“Prodi ini didukung dengan laboratorium seni budaya dan film, perangkat recording dan studio mini, serta gedung film dengan kapasitas pengunjung 100 orang. Juga diadakan ruang galeri pameran karya film siswa setempat,” bebernya.
Selain itu, lanjut Arif Joko, tengah dipersiapkan project lanjutan pembuatan konten edukasi video pembelajaran dan film di SMK Muhammadiyah 5 Kepanjen.
“Tahun ini adalah yang kedua, project tindak lanjut. Pustekkom kembali mempercayakan kepada Malvocs untuk membuat konten edukasi untuk pembelajaran melalui karya perfilman,” katanya.
Dikatakan, konten edukasi yang harus diproduksi Malvocs berupa empat video pembelajaran dan film feture budaya. Masing-masing berdurasi 24 menit dengan masa tayang setengah jam. Sementara ini, kanal siaran video konten edukasi siswa SMK Muhammadiyah 5 di-broadcast di jaringan tv-Edukasi Pustekkom Kemdikbud.
Tahun sebelumnya, lanjut Arif Joko, pihaknya sudah memproduksi video on action berupa konten edukatif bertema budaya, masyarakat dan wisata. Karya video ini terdiri dari lima episode dengan masing-masing tiga semen.
“Proses pengerjaan video konten edukasi masih dimatangkan. Dalam pengerjaan, akan dibagi beberapa kelompok dibawah bimbingan kepala program keahlian,” katanya.
Selain itu, untuk penjaminan mutu proses tetap ada melalui visitasi pihak Pustekom setidaknya dua kali.
“Kerja sama resmi agar konten edukasi karya siswa bisa disiarkan di berbagai TV lokal juga harus dilakukan,” demikian Arif Joko. [min]