Program akselerasi sarjana dicanangkan oleh Menristek Dikti, Prof Dr Mohammad Nasir. Persyaratan untuk bisa ikut program ini akan disiapkan, termasuk lolos sisi akademis, tes TOEFL dan lain-lain.
Rencana itu disampaikan dia saat menghadiri kegiatan pemberian bantuan Bidik Misi di Universitas Brawijaya (UB), Selasa (10/11/2015).
Menurutnya, Kementrian Ristek Dikti punya program baru. Pihaknya sedang mendesain program akselerasi. Program akselerasi di tingkat sarjana masih belum. Dengan program ini, imbuhnya, maka mahasiswa bisa menghemat waktu kuliahnya.
Dikatakan Menristek-Dikti M Nasir, jika ada akselerasi, maka lama kuliah lebih pendek. Mahasiswa S1 sementer 7 jika memiliki IPK bagus yaitu 3,75, maka bisa meneruskan program S2. Saat semester 3 dia mendapat IPK bagus, maka bisa melanjutkan ke S3. Sehingga total waktu kuliah yang dibutuhkan bisa lebih singkat, sekitar tujuh tahun saja.
Menurutnya, pihaknya akan membuat regulasinya agar memberikan ruang gerak ke mahasiswa untuk mempercepat studinya. Menurutnya, program akselerasi tak hanya untuk mahasiswa penerima bantuan Bidik Misi, namun mahasiswa secara umum.
“Program akselerasi sarjana akan kami lakukan tahun depan. Kami ingin dapat bibit-bibit baru,” pungkas Nasir (rul)