Inspirasicendekia.com, Malang. Kab – Baru-baru ini masyarakat Kabupaten Malang dihebohkan dengan penemuan situs bersejarah jenis patirtan atau pemandian suci. Tak ayal penemuan tersebut mengundang banyak kalangan untuk mengeksplorasi lebih mendalam tentang keberadaan kawasan tersebut.
Karena kawasan empat titik yang diduga saling terhubung itu masih perlu di telisik kaitannya dengan sejarah. Situs dalam empat titik itu berada di Dusun Nanasan, Desa Ngawonggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. Letaknya berada di aliran sungai Mantenan yang mengalir dari lereng Gunung Semeru menuju sungai Brantas.
Arkeolog Universitas Negeri Malang (UM) Dwi Cahyono berpendapat, bahwa kawasan tersebut diduga bagian dari sistem pengairan atau pengelolaan air bersih untuk Kahyangan Kaswangga.
Kahyangan Kaswangga sendiri adalah sebuah komunitas keagamaan besar di zamannya.
Seperti yang tertulis di merdeka.com (29/4), Dwi Cahyono menjelaskan bahwa kemungkinan situs temuan tersebut ada saat masa pemerintahan Mpu Sendok sekitar abad ke-sepuluh semasa Airlangga.
Sistem pengairan atau patirtan tersebut berfungsi untuk menyuplai air bersih bagi permukiman di sekitarnya. Pendapatnya itu diperkuat dengan banyaknya temuan batu bata kuno, lumpang bahkan patung.
Dwi juga menyebut nama Desa Ngawonggo berasal dari Kaswangga sebagaimana disebut pada Prasasti Kanuruhan B (Wurandungan) bertahun 944 M.
Prasasti tersebut ditulis atas perintah Mpu Sendok atau Sri Isana yang menyebutkan adanya lima kahyangan (wilayah) dalam bentuk istimewa yang disebut Kanuruhan. (*)