Lomba Majalah dinding 3D, Peserta Berburu Bahan Bekas Kemasan Susu

Lomba Mading 3D, Peserta Berburu Bahan Bekas Kemasan Susu

Inspirasicendekia.com, Kepanjen – Pelataran pendopo dan halaman parkir kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Malang berubah manjadi ajang pameran berbagai kreasi majalah dinding 3 Dimensi (Mading 3D), Senin (21/11) kemarin. Karya mading ini bersaing untuk dinilai tim juri dalam acara lomba bertajuk Mading 3D Artivity 2016.

Festival kreasi seni mading 3D ini mengusung tema ‘go green dan sportovia’. Ada setidaknya 100 tim mading jenjang SMP/SMA/SMK se Kabupaten Malang yang bersaing dengan kreasi mading yang banyak menggunakan bahan dari barang bekas pakai ini. Berbagai kreasi dan konsep mading 3D disuguhkan peserta yang coba menggambarkan lingkungan dan aktivitas yang hijau dan menyehatkan.

Bahan bekas yang dimanfaatkan peserta seperti dari kertas kardus, koran, stik bekas es krim, pewarna, bekas botol plastik kemasan, hingga stereofoam. Yang menarik, lomba mading ini mengharuskan peserta menggunakan bekas kemasan sebuah produk susu yang belakangan diketahui sebagai pihak penyelenggara artivity 2016 bersama Dinas Pendidikan ini.

Sebut saja kreasi mading 3D tim SMPN 1 Pagelaran, yang membuat konsep karya taman bermain, kedai susu dan pantai sekaligus. Dalam waktu sepekan pengerjaan mading, tim peserta dengan lima siswa ini mengaku menghabiskan bungkus kemasan susu Hilo sampai 10 kotak.

Baca: Siswa Thailand Peserta Pertukaran Pelajar Ikuti Prakerin Perhotelan

“Bekas bungkus kotak susu Hilo yang digunakan 10 kotak. Untuk mendapatkannya, kami membeli susu seharga Rp 40 ribu per kemasannya. Bekas kemasan susu terpakai semua, paling banyak dipotong-potong untuk pagar keliling taman,” terang Alfan Ardiyanto, ketua tim diamini teman-temannya.

Caption: Kreasi Mading 3D Kampung Wisata tim SMPN 1 Turen dan dari SMPN 1 Ngantang.
3D: Kreasi Mading 3D Kampung Wisata tim SMPN 1 Turen dan dari SMPN 1 Ngantang. FOTO: Choirul Amin/Inspirasi Cendekia

Selain bekas kemasan susu merek khusus ini, bahan bekas yang paling banyak dimanfaatkan tim mading dari SMPN 1 Pagelaran ini adalah koran bekas yang dibuat sedemikian rupa untuk jalan paving taman. Tim ini juga memanfaatkan bekas meja komputer yang rusak, yang ditata lagi sebagai alas mading. Namun, masih tampak kantong plastik bekas yang digunakan untuk gelombang pantai

Bahan untuk mading yang mahal dari  bekas kotak kemasan susu ini juga dialami peserta dari SMPN 5 Kepanjen. Bahkan, tak tanggung-tanggung bahan kemasan susu ini harus dibeli sejumlah 20 pak. Tim SMPN 5 menampilkan kreasi mading berupa kawasan pantai yang lengkap dengam hamparan pasir dan permainan selancar.

Lain halnya peserta dari SMPN 1 Turen, yang menampilkan tiga tema dalam satu bingkai mading dengan tema kampung wisata. Kreasi kampung wisata ini terinsprasi kawasan wisata Coban Rondo Pujon. Dalam mading mereka, dibuat juga replika air terjun dengan bahan stereofoam yang dipahat sedemikian rupa. Mading 3D ini juga terdapat fasilitas playgroung, area memancing, dan pnjat dinding.

“Kami kenalkan ikon kampung wisata kota dan Kabupaten Malang. Mading ini kami kerjakan selama satu minggu setiap jam pulang sekolah sampai pukul 5 sore,” terang Moh Apil Albani Pasha, ketua tim.

Baca: Kenalkan Kepemiluan, KPU Sasar Pemilih Pemula

Ia mengaku menghabiskan 35  bungkus bekas kemasan susu Hilo. Akan tetapi, kata Pasha, ia dan temannya sengaja blusukan ke kampung-kampung dan door to door rumah warga untuk mendapatkan bekas kemasan susu yang diinginkan.

“Kalau beli mahal. Biar hemat kami kumpulkan saja dari rumah ke rumah. Sisa bahan sisa lampu hias pelajaran elektro di sekolah juga kami manfaatkan,” terangnya.

Pewarta: Choirul Amin

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *