inspirasicendekia.com, MALANG – Konsep berbisnis kopi yang lebih marketable dikenalkan dua siswi SMK Muhammadiyah 7 (SMK Mutu) Gondanglegi. Kopi rempah ala siswi SMK Mutu ini, dinilai mampu bersaing sebagai produk lokal yang prospek dikembangkan.
Penilaian prospek produk lokal kopi rempah buatan SMK Mutu ini setidaknya didapatkan dari tim juri lomba Bisnis Plan OlympicAD Nasional VI di UNIMUS Semarang, Senin (28/10/2019) lalu. Tim SMK Mutu mendapatkan penghargaan juara 2 nasional yang ajang kompetisi ini.
Dikatakan, rencana bisnisnya ini terinspirasi dari maraknya kafe dan kedai kopi dengan segala variannya. Dengan campuran rempah-rempah, produk olahan Coffee Green ini menjadi alternatif minuman kopi yang lebih sehat. Komposisi ‘Coffee Green’ yang dibuat terdiri dari kopi hijau, kayu secang, jahe bubuk, susu bubuk, gula, dan kayu manis.
“Dalam bisnis plan kami, sengaja memanfaatkan produk lokal yang tersedia di lingkungan rumah. Yakni, produk olahan kopi dengan campuran rempah-rempah, dengan nama Green Coffee,” kata Devi Yuliantika, salah satu anggota tim Bisnis Plan SMK Mutu.
Devi mengungkapkan, lomba Bisnis Plan pada kejuaraan OlympicAD Nasional tahun ini memang sangat berat. Beberapa tim juga mengandalkan produk lokal dari daerah masing masing.
Anggota tim lainnya, Rewinda menyatakan, tidak hanya display produk saja yang menjadi penilaian, melainkan juga perhitungan bisnis, kemasan dan inovasi produk, yang menjadikan produk dinyatakan sebagai yang terbaik dan prospektif.
Sementara itu, Nur Indah Yuniati, Koordinator bidang lomba Bisnis Plan OlympicAD Nasional mengungkapkan, display produk dan presentasi yang ditampilkan memang menggambarkan kreativitas dan inovasi pada produk bisnis yang dijalankan.
“Sudah banyak produk yang bagus dengan kreasi dan inovasi yang dikembangkan. Kami berharap mereka akan menjadi kader (calon pengusaha) sukses asli Indonesia nantinya,” kata Nur Indah.
Ditegaskan, memperluas jaringan menjadi hal yang masih harus diperkuat pada calon pebisnis produk lokal ini.
“Membangun networking (jejaring) harus dipahami, terutama untuk bagaimana membesarkan usahanya yang memang punya peluang,” demikian Nur Indah. [min]