Inspirasicendekia.com, MALANG – Pengalaman veteran pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia memunculkan perhatian pemerintah Kabupaten Malang. Bantuan untuk rumah layak huni disiapkan pemkab Malang untuk menghargai jasa para pejuang pendahulu ini.
Komitmen ini ditegaskan Plt Bupati Malang HM Sanusi, di sela acara tasyakuran HUT Republik Indonesia ke-47 di hall tribun VIP Stadion Kanjuruhan di Kepanjen, Sabtu (18/8/2019) siang.
“Ya, bantuan rumah itu direncanakan dalam APBD 2020 mendatang. Semoga saja dapat juga bantuan pemerintah pusat untuk RSS (Rumah Sangat Sederhana) ini. Nantinya, kami koordinasi juga dengan pusat terkait veteran yang tak punya rumah layak huni, dan perlu dibantu,” jelas Plt Bupati Malang HM Sanusi, usai tasyakuran HUT RI ke-47, Sabtu (18/8) siang.
Selain rencana bantuan RSS, menurutnya beberapa tahun terakhir sudah dijalankan program bedah rumah di Kabupaten Malang. Dikatakan Sanusi, setidaknya sudah dilakukan bedah rumah 5 ribu unit rumah tak layak huni (RLTH).
“Tiap tahun memang ada program bantuan bedah rumah untuk 1.500 unit RLTH. Nah, bantuan ini juga bisa diakses dan diperuntukkan bagi rumah para veteran yang tak layak,” tegas Plt Bupati.
Sebelumnya, dalam kesempatan sambutannya di hadapan Forkompida, jajaran OPD, dan ratusan veteran pejuang, Plt Bupati Sanusi juga menegaskan siap membantu rumah veteran melalui program bedah rumah.
“Sudah ada program bedah rumah bagi RLTH. Terlebih lagi, bagi rumah veteran pejuang wajib kita bantu, karena berkat jasa-jasa beliau kita bisa hidup di alam kemerdekaan ini,” tegasnya.
Dalam acara tasyakuran Kemerdekaan RI ini, secara simbolis diberikan bantuan tali asih Pemkab Malang kepada tiga orang perwakilan veteran pejuang. Masing-masing nilainya sebesar Rp 750 ribu.
Jumlah veteran pejuang di Kabupaten Malang sendiri tercatat 500 orang yang tergabung dalam legiun Veteran Pejuang Indonesia (LVRI). Ketua LVRI Kabupaten Malang Slamet Raharjo dalam sambutan sebelumnya juga menegaskan kondisi nyata yang dialami sejumlah anggotanya selama ini.
Dalam sambutan sekitar 30 menit, ia juga banyak bercerita pengalaman perjuangannya bersama veteran pejuang lainnya saat masa-masa perebutan kemerdekaan Republik Indonesia di masa lalu. [amn]