Mandi Rempah ‘Marem’ Karya Mahasiswa UB, Atasi Pegal dan Bau Badan

Mandi Rempah ‘Marem’ Karya Mahasiswa UB, Atasi Pegal dan Bau Badan

Permasalahan bau badan kerap mengganggu, terutama saat pemiliknya berinteraksi dalam keseharian pergaulannya. Bau badan memang selayaknya tidak diremehkan.

Nah, baru-baru ini, sejumlah mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB) Malang menemukan karya penelitian menarik. Yakni, tradisi nusantara bernama ‘timung’. ‘Timung’  sejatinya praktek perawatan tubuh atau spa tradisional asal Banjar, Kalimantan yang telah berlangsung lama.

Gagasan ini dituangkan Radatul Munawaroh bersama rekan-rekannya ke dalam proposal kewirausahaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Dalam proposal ini mereka mewujudkan gagasan pelestarian perawatan tubuh secara tradisional yang diberi nama mandi rempah “Marem”. Produk perawatan tradisional ini mereka kemas dalam bentuk yang lebih praktis.

Radatul Munawaroh bersama empat rekannya, Anggi, Nisa, Rachman Teo, dan Hibat sengaja memasukkan unsur teknologi dalam produk lulur yang dibuatnya. Produk mandi rempah ‘Marem’ dibuat dari bahan-bahan tradisional rempah-rempah yang ada dan mudah diperoleh di Indonesia. Jeruk purut, serat, dauh teh, adalah sebagian nama bahan produk mandi rempah hasil karya Atul dan rekan-rekannya. Produk sejenis itu pengeringannya masih manual, mengandalkan sinar matahari.

Setiap satu kotak produk berbahan rempah ini, bisa digunakan untuk tiga kali pemakaian, setelah terlebih dahulu dicampurkan ke dalam air hangat, hingga air berubah warna. Khasiatnya, kata Radatul, bisa menghilangkan pegal-pegal sekaligus sebagai aroma terapi. Tak kalah penting, menghilangkan bau badan.

Baru berjalan sembilan bulan, kini produk “Marem” mampu menembus pasar luar Jawa, diantaranya Batam, Pontianak, dan Makasar. Pasar yang meminati produk ini juga tersebar di Pulau Jawa, seperti Semarang, Jakarta, Bogor, dan Surabaya.

Di luar karya penemuan sejumlah mahasiswa tersebut, perlu diketahui bahwa masalah bau badan tidak sedap bisa dipicu oleh banyak hal, dari yang sangat sepele hingga yang berat-berat. Yang sepele contohnya disebabkan rambut ketiak, sedangkan yang berat contohnya komplikasi diabetes.

Dilansir dari Health.detik.com, dr Shahnaz Nadia Yusharyahya, SpKK, seorang dokter kulit yang berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo mengungkapkan, rambut ketiak yang tidak bersih merupakan salah satu penyebab bau badan, karena membuat keringat mudah terjebak. dr Shahnaz menganjurkan agar rambut tersebut tidak dibiarkan ‘gondrong’ dan menyimpan kotoran. Ini bisa dilakukan dengan dicukur atau dicabut, bisa juga dihilangkan dengan wax atau minimal sering-sering dibersihkan pakai sabun.

Penyebab bau badan yang lain adalah faktor usia, khususnya usia remaja saat mulai mengalami pubertas. Pada masa ini, bau badan mulai berbau karena kompisisi hormonal seseorang mulai berubah dan kelenjar apokrin yang fungsinya menghasilkan keringat jadi lebih aktif.

Selain itu, terkadang berat badan serta pola makan juga bisa mempengaruhi bau keringat. Orang gemuk cenderung mudah berkeringat dan rentan mengalami masalah bau badan, apalagi jika senang mengonsumsi pedas-pedas atau makanan dengan bau yang sangat menyengat.

Ada lagi, bau badan yang tidak sedap juga bisa dipicu oleh masalah serius misalnya pada pengidap sakit gula atau diabetes melitus. Kadar gula darah yang sangat tinggi pada penyakit ini bisa memicu ketoasidosis, yakni pengeluaran senyawa keton melalui keringat sehingga baunya jadi sangat menyengat. (min)

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *