Lalai Berikan Kesempatan Ibadah, Maba UM Keluhkan Arogansi Panitia Ospek

Inspirasicendekia.com, MALANG – Panitia Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKMB) UM 2017 dinilai ceroboh dalam menjalankan tanggung jawabnya. Mereka dianggap arogan menahan maba peserta PKKMB atau Ospek sehingga merugikan waktu istirahat dan ibadah mereka kemarin (15/8) sore.

Rumor arogansi panitia PKKMB UM ini pun ramai menjadi perbincangan banyak mahasiswa dan kalangan kampus UM. Termasuk rasan-rasan netizen di dunia maya yang menyayangkan tindakan mereka.

Foto kekesalan dan aksi protes maba peserta PKKMB UM juga sempat beredar di akun medsos. Dalam foto yang diunggah tersebut, tampak kerumunan maba yang salah satunya memampangkan kertas bertuliskan sindiran: ‘ketika aku pengen sholat dan BEM UM melarangnya’ #savemaba.

Kekecewaan ini bermula dari kejadian akibat kelalaian pihak panitia PKKMB yang dianggap menahan maba sehingga tidak ada kesempatan salat ashar. Akibatnya, ada yang sangat menyayangkan kampus yang barusan menjadi juara umum MTQMN, tetapi lalai dalam hal menjadwalkan maba salat, setelah gladi kotor upacara 17 Agustus mendatang.

Dari informasi yang berhasil dihimpun dari anggota UKM Resimen Mahasiswa sebagai pelaksana gladi upacara 17 Agustus 2017 di UM, didapati kronologi bahwa benar adanya pelaksanaan gladi yang dilaksanakan sekitar pukul 16.00 WIB. Namun, pelaksanaan gladi upacara ini terlepas dari rentetan jadwal PKKMB sore itu. Pelaksanaan gladi berakhir pukul 16.45 sore, tetapi mahasiswa baru diminta panitia untuk tetap di tempat guna menyusun formasi barisan yang direncanakan.

Dikonfirmasi, Kasi Personalia UKM Menwa UM Dian Ihwan Gunawan membenarkam adanya mahasiswa baru terlibat dalam gladi upacara. Akan tetapi, katanya, pembuatan formasi yang direncanakan gagal terlaksana karena terbentur waktu magrib (berdasarkan keterangan langsung dari salah satu mahasiswa baru).

“Pengikutsertaan mahasiswa baru ke dalam gladi bertujuan untuk keikutsertaan maba dalam upacara, sekaligus persiapan pembentukan formasi (UM) yang akan dilaksanakan setelah upacara 17 Agustus 2017,” terang Ihwan Gunawan, Rabu (16/8) pagi.

Dijelaskan, setelah pelaksanaan gladi upacara sebenarnya ada waktu untuk melaksanakan ibadah. Akan tetapi, yang didapati setelah gladi selesai, maba masih ditahan di lapangan karena akan melaksanakan rencana pembuatan formasi UM. Pelaksanaan gladi juga molor karena terhambat mobilisasi massa mahasiswa baru sehingga target selesainya gladi juga ikut molor.

Atas kejadian ini, Ihwan Gunawan menegaskan Menwa UM tidak tahu menahu mengenai tidak adanya waktu untuk melaksanakan ibadah. Pihaknya juga merasa perlu mengklarifikasi bahwa tidak ada sangkut pautnya dengan kejadian tersebut.

“Belum ada informasi terbaru, mas. Kami juga sedang proses menghubungi pihak BEM terkait keterlibatan nama menwa sebagai penyebab kejadian tersebut,” imbuhnya.

Sebelumnya, juga didapati keluhan orang tua maba kepada panitia PKKBM. Orang tua yang anaknya menjadi maba Fakultas Ilmu Pendidikan UM ini menyesalkan karena anaknya sangat telat dan terbatas mendapatkan kesempatan untuk menjalankan ibadah salat maupun istirahat.

“Masak salat zuhur jam 14.10 WIB. Asyar juga gak ada kesempatan sampai maghrib. Tidak ada waktu untuk makan juga,” kesal ibu lima anak ini.

Kabar yang diterima inspirasicendekia.com, Selasa (15/8) malam, akibat kejadian ini pihak panitia PKKMB dan BEM UM pun sempat melakukan diskusi untuk mengantisipasi kejadian terulang dan protes meluas akibat kekecawaan para maba.

Rabu (16/8) pagi ini, saat apel pagi PKKMB sempat diisukan akan digelar aksi demo maba memprotes kesewenangan panitia. Sempat beredar sebaran yang menyerukan maba melakukan aksi karena tidak ada waktu salat ashar. Dengan titik kumpul lapangan depan Rektorat, mereka akan meminta penjelasan tegas pihak yang bertanggung jawab.

Terkait hal ini, pihak UM belum menunjukkan sikap resminya sebagai pertanggung jawaban. Dimintai klarifikasi dan bentuk tanggung jawab kampus, Asep Sunandar, koordinator pengawas pelaksanaan PKKMB UM 2017 menyatakan sedang mengkajinya.

“Baik, sedang disiapkan. Saya mau diskusi dulu dengan Wakil Rektor III,” kata Asep. [min]

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *