Kompetisi Debat Antar Kader IMM UM Tumbuhkan Kemampuan Berfikir Kritis dan inovatif

Kompetisi Debat Antar Kader IMM UM

Suasana riuh terdengar meramaikan seisi aula gedung. Tampak penonton menyorakkan yel-yel khas kelompok masing-masing menyambut penyerahan tropi kepada para pemenang Debate Competition. Meski begitu, sepanjang perlombaan berjalan dengan sportif dan elegan sehingga tidak ada kecurangan atau terjadi hal-hal yang tidak diharapkan.

Begitu lah suasana Debate Competition yang dilangsungkan di Aula Gedung Dakwah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang, Sabtu (05/12/2015). Acara debat yang digelar Koordinator Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Negeri Malang (UM) ini digelar dalam rangka Milad Muhammadiyah yang ke 103 M. Acara tersebut bertemakan “Membentuk kader yang kritis dalam menanggapi Isu pro-kontra kebijakan politik”, dan diikuti sejumlah 9 tim peserta debat yang terdiri dari wakil komisariat IMM se-UM.

Dalam kompetisi debat ini, peserta beradu kritis dalam menyuarakan aspirasi dan suara kritis para mahasiswa. Apalagi, mahasiswa menjadi salah satu pilar masyarakat sipil yang diharapkan bisa turut kritis membangun peradaban bangsa. Pemikiran dan gagasan kritis kalangan mahasiswa bisa menjadi kekuatan untuk juga menciptakan masyarakat dan bangsa yang berdaya.

Salah satu panitia kegiatan Hanif Mu’allifah mengungkapkan, Dabate Competition ini menjadi forum silaturrahmi antar kader IMM se-UM dan bertujuan menumbuhkan kemampuan berfikir kritis, kreatif, inovatif dan sportif, agar mahasiswa mampu menjawab isu-isu kebijakan politik yang saat ini menjadi sorotan publik.

Debate Competition berjalan dengan hikmat, berbagai penampilan yang disuguhkan oleh bebarapa komisariat untuk mencairkan ketegangan suasana dalam perlombaan. Tepat pukul 08.00 acara Debate Competition dibuka dengan tilawah oleh Immi Diah dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Mars Muhammadiyah dan Mars Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

“Debate Competition merupakan agenda rutin IMM UM sebagai follow up pengkaderan formal yang sebelumnya telah diselenggarakan oleh masing-masing komisariat, namun kali ini kita kemas lebih menarik dari tahun sebelumnya” ujar Immawan Lukmanul Hakim, koordinator komisariat IMM UM dalam sambutan pembukaannya.

Kompetisi debat ini menghadirkan dua juri ahli, juri pertama adalah Fiqi Hidayatullah dan narasumber kedua adalah kakanda Prima Tahta Amrilah. Perlombaan berlangsng selama delapan jam, peserta begitu antusias mengkuti jalannya perlombaan. Perlombaan debat terbagi menjadi tiga babak yaitu babak penyisihan, babak semi Final dan dilanjut bapak final. Juara diambil satu, dua dan tiga.

Di penghujung acara diumumkan para pemenang-pemenang lomba, juara pertama diraih oleh tim FIP Nyentrik yaitu Immawan Giga Galih Eka Wibisono dan Immawati Mufardisah Arif , juara kedua diraih oleh tim Az-Zalea Saintek yaitu Immawati Nuzula Khoirun dan Immawati Rizki Pitri Ramadani, dan juara tiga diraih oleh The Winner Ekstra yaitu Immawan Fasikh Nur Firdaus dan Immawan Ilyas. Acara ini mendapat banyak apresiasi dari berbagai pihak, tak terkecuali tokoh dan sesepuh Muhammadiyah.

“Kegiatan semacam ini baiknya tidak hanya untuk IMM se-UM saja, namun jika mengundang kader-kader IMM se-Malang Raya lebih bagus,” ungkap Kakanda Fiqi selaku juri dabate competition. Ia berharap, lomba debat ini harus dilaksanakan lagi tahun depan dengan peserta lebih banyak lagi.

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *