Ditetapkan Sekolah Rujukan, SMAN 1 Turen Perkuat Program SKS dan Literasi

Inspirasicendekia.com, MALANG – Program pembelajaran Sistem Kredit Semester (SKS) di SMAN 1 Turen kembali diperkuat melalui Program SMA Rujukan 2017 ini. Pada program tahun kedua ini, pelaksanaan program SKS tetap menjadi unggulan dan harus dikembangkan menjadi video pembelajaran.

Untuk membekali persiapan program SKS ini, pihak SMAN 1 Turen menyelenggarakan workshop In House Training selama dua hari, Rabu-Kamis (12-13/7) yang diikuti semua guru. Selain itu, workshop ini juga diikuti sejumlah guru dari sekolah imbas SMAN Dampit, Tumpang, Gondanglegi, Sumbermanjing Wetab, Bantur, dan SMAN Pagak.

Agus Hariyanto MPd, waka Kurikulum SMAN 1 Turen mengungkapkan, program SKS yang diterapkan tahun ini adalah tahun ketiga. Melalui in-house training ini, guru dituntut bisa menghasilkan produk video pembelajaran yang berisi best-practices proses pembelajaran oleh guru di kelas. Menurutnya, ada dua jenis produk video yang harus dibuat, yakni video pembelajaran dan video belajar bersama di kelas.

Dikatakan, SMAN 1 Turen memberlaku sistem SKS kontinyu dan diskontinyu. Sistem kontinyu bisa ditempuh hanya lima semeter berbasis Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM).

“Dengan sistem UKBM dengan paket modular ini, tingkat penguasaan materi siswa dites setiap selesai satu paket untuk bisa lanjut ke materi berikutnya. Dengan sistem ini, guru tidak lagi memakai pendekatan klasikal, namun lebih banyak layanan individual dalam pembelajaran,” terangnya di sela pelatihan, Rabu (12/7) siang.

Dengan menggunakan sistem SKS, lanjut Agus, masa studi di SMAN 1 Turen tetap bisa maksimal 8 semester. Ulangan formatif per UKBM, juga tidak terlepas dari kontrol guru Pembimbing Akademik (PA). Sementara, instrumen materi dan ulangan dikembangkan sendiri oleh guru.

Menurut Agus, program Sekolah Rujukan tahun pertama menerapkan program pengembangan SKS dan program unggulan keberbakatan. Termasuk, peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru. Nilai blockgrant untuk program Sekolah Rujukan tahun ini sebesar Rp 133 juta, turun drastis dibanding tahun sebelumnya senilai Rp 230 juta.

“Penilaian berhasil atau tidaknya program SKS, salah satunya pelayanan guru berbeda, dengan memperhatikan kondisi siswa,” imbuhnya.

Selain soal penunjang pembelajaran SKS, dalam IHT ini juga diberikan penguatan pembuatan RPP berbasis pembelajaran abad 21, yakni yang mengandung 4 kompetensi: kolaborasi, komunikasi, kreativitas dan critical thinking. Dalam pembelajaran, katanya, minimal mengandung aspek 4C, literasi dan HOT and Skill, serta penguatan pendidikan karakter (PPK)

Di SMAN 1 Turen, tiap kelas dilengkapi perpustakaan kelas. Tahun ini, dengan dana blockgrant juga sedang sisiapkan perpustakaan yang menunjang program literasi secara umum.

“SKS dan literasi harus diperkuat tahun kedua. Literasi bagus, akan menghasilkan prestasi belajar yang bagus pula,” pungkas Agus. [min]

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *