Diminati Siswi Asal Papua Ini, Begini Pengakuannya tentang SMK Mutu

Inspirasicendekia.com, MALANG – SMK Muhammdiyah 7 (SMK Mutu) Gondanglegi Kabupaten Malang sepertinya sudah menjadi sekolah multikultural saja. Tahun ini, SMK Muhammadiyah terbesar se Malang Raya ini diminati sejumlah siswa siswa dari luar Jawa, bahkan dari Sabang sampai Merauke.

Tercatat, SMK Mutu memiliki siswa dari luar daerah seperti Kalimantan dan Papua. Agnes Vivi misalnya,  siswi baru yang berasal dari Papua. Gadis berbadan tinggi itu mengaku, bahwa awalnya ia mengenal SMK Mutu ini dari sang Ayah. Ia lalu bercerita, saat itu ayahnya sedang ada pelatihan di Jawa. Kemudian, bertemulah ia dengan peserta lain yang kebetulan masih kerabat bapak Pahri, kepala SMK Muhammadiyah 7.

“Bapakku bercerita kalau ada sekolah internasional di Malang bagus. Nah, saat itu sambil membawakan brosur SMK Mutu pada saya,” ungkapnya saat acara pensi penutupan PLS yang berlangsung di SMK Mutu, Sabtu (22/07).

Saat itu, aku Agnes, ia sangat ingin memasuki jurusan Tata Boga. Ia pun bertekad bersekolah di salah satu SMK di Malang. Namun, saat itu memang SMK Mutu belum mengumumkan bahwa akan membuka jurusan baru ini. Disaat yang bersamaan, ia sempat mencari kembali jurusan-jurusan yang ada di SMK Mutu melalui internet.

Kemudian ketemulah jurusan baru ‘Tata Boga’ yang ia minati. Tanpa pikir panjang, Agnes pun berangkat ke Jawa dan segera mendaftar ke SMK ini. Ia juga melalui tes sebelum memasuki sekolah. Begitu dinyatakan lulus! Ia mengaku senang dan bangga bisa diterima di SMK Rujukan Nasional ini.

Walaupun Agnes berasal dari Papua, ia sedikit bisa berbahasa Jawa. Ini karena di Papua sana mayoritas pendatangnya adalah orang yang berasal dari Jawa.

“Mencari teman di sini itu gampang-gampang susah, mbak. Soalnya saya juga kan berasal dari luar daerah. Orang-orang Jawa pasti berpikir kalau orang di sana (Papua) nyeremin. Padahal tidak, di sana biasa saja seperti disini,” imbuhnya meyakinkan.

Tetapi Alhamdulillahnya, ia dapat bergaul dengan mudah dari teman-teman di asramanya. Gadis asal Papua itu juga mengaku betah tinggal di asrama SMK Mutu. Alasannya, adalah karena bisa pulang-pergi bersama teman asrama dan banyak teman. Intinya, kebersamaan!

Walaupun ia bangga dengan sekolah barunya, ia juga sedikit kawatir karena adanya masuk siang. Menurutnya, otak tak bisa bekerja secara maksimal saat sudah siang. Namun hal ini tak menyurutkan semangatnya untuk tetap mencari ilmu di sekolah barunya ini, di SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi. (*)

Penulis: Sevilla E. Azzahra, Teen Journalist SMK Mutu

Sebarkan berita:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *